Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Bahas Literasi Al-Qur'an di Kalangan Mahasiswa dan Implikasinya pada Kurikulum Pendidikan
Admin Laaroiba | 26 Oktober 2024 | Dibaca 100 kali |

Bogor, 12 Oktober 2024 – Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Hasil Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Literasi, Edukasi, dan Mitigasi Masyarakat” yang diadakan secara daring melalui Zoom, menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah presentasi dari Dr. Amie Primarni, M.Pd. dari IAIN Laa Roiba, Bogor, yang memaparkan hasil penelitiannya tentang “Kemampuan Baca Quran di Kalangan Mahasiswa dan Implikasinya untuk Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam”.

Dalam pemaparannya, Dr. Amie Primarni menjelaskan bahwa kemampuan literasi Al-Qur'an di kalangan mahasiswa masih jauh dari harapan. Berdasarkan survei yang dilakukannya, sekitar 20% mahasiswa belum mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, terutama dalam hal penerapan hukum tajwid dan kelancaran. Data ini mencerminkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam pembelajaran Al-Qur'an yang diterima oleh mahasiswa di tingkat pendidikan sebelumnya

“Sebagian besar mahasiswa masih kesulitan membaca surat-surat panjang dan hukum tajwid seperti ikhfa' dan idgham. Kondisi ini menunjukkan bahwa perlu ada upaya intensif dalam memperbaiki kemampuan literasi Al-Qur'an di kalangan mahasiswa, terutama melalui pengembangan kurikulum yang lebih mendalam dan sistematis,” ungkapnya.

Dr. Amie juga menyoroti beberapa faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca Al-Qur'an di kalangan mahasiswa, mulai dari kurangnya pembiasaan membaca Al-Qur'an di lingkungan keluarga hingga minimnya program pembelajaran yang berkelanjutan di sekolah menengah. “Keluarga dan sekolah memiliki peran penting dalam membentuk literasi Al-Qur'an mahasiswa. Namun, minimnya perhatian terhadap pengajaran Al-Qur'an yang berkelanjutan menyebabkan rendahnya kemampuan mahasiswa,” jelasnya.

Sebagai solusi, Dr. Amie Primarni menyarankan agar kurikulum Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi memasukkan program khusus untuk pembelajaran Al-Qur'an yang intensif. Program ini harus menggabungkan metode tradisional dan modern, seperti penggunaan aplikasi digital untuk membantu mahasiswa belajar membaca Al-Qur'an dengan lebih efektif. “Penggunaan teknologi, seperti aplikasi Al-Qur'an interaktif, dapat menjadi alat yang sangat membantu dalam meningkatkan literasi mahasiswa di era digital ini,” tambahnya.

Presentasi ini diakhiri dengan ajakan dari Dr. Amie kepada seluruh pihak terkait, termasuk dosen, lembaga pendidikan, dan keluarga, untuk bekerja sama dalam meningkatkan literasi Al-Qur'an di kalangan generasi muda. Dengan literasi Al-Qur'an yang baik, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu membaca dengan lancar, tetapi juga memahami dan menerapkan ajaran-ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan seminar ini dihadiri 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi. Seminar ini juga didukung oleh berbagai lembaga pendidikan dan organisasi, seperti Amanah Edukasi dan IAEB, yang berkomitmen untuk mendukung pengembangan riset dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan literasi agama di Indonesia.

Reporter: Tim Publikasi IAI Nasional Laa Roiba

BAGIKAN :